Friday, March 26, 2021

 Dari Langit Aku Belajar Cara Merelakan




Memandangi langit adalah caraku menikmati kesendirian. Ia begitu luas, senyap dan begitu sunyi dalam menyimpan cerintanya sendiri.

Ya dari langit itulah aku belajar menghargai rasa sunyi dan sepi. Karena tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Terkadang Tuhan membuat apa yang begitu kita sayangi pergi, bukan karena Tuhan tidak peduli. 

Begitu juga dengan saat ini, Tuhan sengaja menghadirkan kesendirian kepadaku. Memberikan rasa sunyi agar aku menjenguk diriku sendiri. Tuhan membiarkanku melihat bayanganku sendiri, kesedihanku sendiri, dan menikmati kesakitan seorang diri.

Langit juga mengajariku memahami makna dari kata “rela”. Bahwa apa yang bersamaku, tak harus selamanya. Semua ada waktunya. Tanpa bisa diduga, masa itu akan tiba. 

Entahlah, yang aku tahu mentari selalu kembali setelah kemarin menenggelamkan diri. Seperti selalu bisa memaafkan setelah berulang kali terlukai.

Ya. . . begitulah cara langit dalam mengajariku untuk terus memiliki harapan.

Dalam diri aku berbisik pada semesta: Jika kelak kamu adalah takdirku, kamu pasti akan dikembalikan dengan cara yang begitu istimewa. Jika tidak, disinilah aku belajar rilismu, menenggelamkan segala angan dan harapanku atas kamu di batas cakrawala.





No comments:

Post a Comment

 Hujan dan Caraku Merindukanmu Memang tidak sekarang . . . Mungkin nanti, saat kamu melihat hujan turun begitu derasnya. Kamu akan sadar jik...